Ngawi-“Sesungguhnya
Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang
mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11.
mengawalinya dengan gagasan atau pikiran. Tanamlah gagasan,
petiklah tindakan. Tanamlah tindakan, petiklah kebiasaan. Tanamlah kebiasaan,
petiklah watak. Tanamlah watak, petiklah nasib. Dimulai dari gagasan yang
diwujudkan dalam tindakan, kemudian tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan
menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan berkali-kali akan menjelma
menjadi watak, dan watak inilah yang akhirnya mengantarkan kita kepada nasib. Jadi nasib kita, kita sendirilah yang
menentukan nasib kita ada di tangan kita.
Kisah sukses dari mantan TKI Korea yang Sembilan tahun
mengadu nasib di Negeri Ginseng ini
patut untuk di jadikan sebuah motivasi bagi TKI yang masih berada di Negara
orang maupun eks TKI yang kebingungan mau melakukan usaha . Selamet Wiyono putra asli Ngawi tersebut menciptakan
terobosan yang sangat luar biasa dengan melakukan kewirausahaan di bidang peternakan
kambing namun dalam berternak kambing
tersebut di inovasi dengan melakukan permentasi.
Usaha yang di tekuni kurang lebih baru satu tahun ini namun sudah nampak
hasil yang sangat signitifkan, berternak kambing kurang lebih 50 ekor ,
ayam,kelinci dan membuka pelatihan cara berternak modern tanpa harus susah-susah
mencari rumput serta cara bertani secara modern . Terkait dengan berternak
secara permentasi , Selamet Korea panggilan akrabnya menjelaskan secara detail
ke media ini saat berkunjung ke kediamannya pada hari Kamis (10/10/2013) bersama
Pimred www.infongawi.com, Pimpinan LSM
Gemak, Pimpinan POKMAS Kec Pitu dan ahli Hipnoterapy www.ahmadanam.com, beserta anggota FORUM
MERDEKA.
“ Langkah awal dalam melakukan berternak modern kalau kambing
di suntik obat cacing dan di beri SOC
(suplemen organik cair) lalu di mandikan setelah itu sampai sore jangan di beri
makan dan memberikan makanannya malam hari, untuk adaptasi kambing jawa bisa
mencapai dua minggu namun kalau untuk domba dalam proses adaptasi cukup satu
hari. Untuk proses pembuatan makanan ternak yang di permentasi harus di beri
Microba, di campur dengan makanan yang mengandung serat karbonhidarat dan protein.
Kalau untuk bahan makanan kering membutuhkan waktu permentasi sampai 24 jam
namun kalau bahan makanan basah cukup 3 jam,” Jelas Slamet Wiyono yang
juga jadi Pimpinan KAMI (kelompok alumni migrant Indonesia untuk wilayah Ngawi)
dengan gamblang.(Byaz)
Posting Komentar