Madiun- Senin (14/10/2013) menyambut
lebaran Idul Adha 1434 Hijriah, anak-anak TPA Masjid Baitul Mutaqin Desa Sawahan Kecamatan
Sawahan Kabupaten Madiun, melakukan Takbir keliling di seputaran desa tersebut.
Takbir keliling ini dengan mengendarai dua kereta mini.
"Takbir ini merupakan agenda
setiap tahun menyambut IdulAdha. Dengan tujuan syiar Islam dan mengenalkan dari
dini untuk anak-anak TPA tentang makna dari takbiran tersebut, kata dari
panitia takbir keliling ke media ini..
Lebih lanjut ia mengatakan, takbir keliling dengan mengendarai dua kereta
mini ini secara tidak langsung mendidik anak-anak untuk mengenalkan dan mengajarkan tentang
ajaran agama. "Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar...," gema suara
takbir yang di kumandangkan oleh anak TPA tersebut dengan semangatnya.
Tampak raut wajah anak-anak TPA ini sangat senang mengikuti takbir keliling
yang diikuti kurang lebih sebanyak 50 anak ini.tidak ketinggalan dari ibu-ibu
juga ikut untuk mendampingi putra putri mereka. Para warga juga keluar dari rumah untuk
melihat pawai takbir keliling yang dilakukan para anak TPA tersebut.
Ketika media ini mewancarai salah satu ustadzah dari TPA Baitul Mutaqin terkait masalah takbiran ini menjelaskan, “ Inilah
moment yang sangat tepat utuk mengenalkan pada generasi penerus terkait masalah
Tabiran. Sesungguhnya takbir itu masalah
penting dan pahalanya sangat besar di sisi Allah.
Allah berfirman,
“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak
mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan
penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” (QS
al-Isra: 111).
Allah berfirman tentang puasa,
“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS
al-Baqarah: 185)
Takbir berarti mengagungkan Allah Ta’ala dan meyakini bahwa tidak ada
sesuatu pun yang lebih agung dari Dia. Sehingga setiap yang agung selain Dia
tetap kecil. Semua kekuatan tunduk kepada-Nya. Dia sanggup memaksa apa saja,
siapa saja dan kapan saja. Seluruh makhluk takluk dengan merendahkan diri
terhadap keagungan, kebesaran, kesombongan, keluhuran dan kekuasaan-Nya atas
segala sesuatu. Seluruh makhluk bersimpuh di hadapan-Nya dan di bawah
keputusan-Nya,” Penjelasan dari ustadzah TPA tersebut yang juga masih kuliah di salah satu universitas di
Madiun jurusan matematika.(Anam)
Posting Komentar