CREW MEDIA ONLINE BYAZ SURYA DJAGAD YANG TIDAK MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISNYA AKAN DI HAPUS DARI DAFTAR ANGGOTA.
Home » » Ngawi Layak Menjadi Kota Tujuan Wisata

Ngawi Layak Menjadi Kota Tujuan Wisata

Written By Byaz Surya Djagad on Minggu, 13 Oktober 2013 | 17.00

Ngawi- Bumi orek-orek atau Kabupaten Ngawi yang terletak di  provinsi Jawa timur paling barat ini meski berpridikat Kabupaten yang sangat kecil namun menyimpan beragam budaya yang sangat potensial dan sudah terkenal seantero dunia. Mulai dari tempat-tempat wisata dan seni budaya yang asli milik Ngawi, kalau untuk tempat wisata yang layak untuk di kunjungi ada Air Terjun Pengantin, Air Terjun Suwono, Air Terjun Srambang, Perkebunan Teh Jamus, Waduk Pondok, Waduk Sangiran, Benteng Pendem (van den bosch), Taman Wisata Pemandian Tawun yang terkenal dengan budaya nyadran Keduk Beji, Alas Ketonggo Srigati, Umbul Jambe dan yang sangat menonjol dan menjadi icon Kabupaten Ngawi Museum Trinil serta masih banyak lagi tempat wisata Ngawi yang belum tersentuh publik dan sangat potensi untuk di gali serta di lestarikan.

Museum Trinil, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur, Indonesia. Museum Trinil atau Kepurbakalaan Trinil terletak di Dukuh Pilang, desa Kawu, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi. Berjarak 14 km dari Kota Ngawi ke arah Barat Daya, pada km 10 jalan Raya Ngawi, Solo. Ada pertigaan belok ke arah Utara. Sepanjang 3 km perjalanan baru sampai pada museum Trinil. Letaknya sendiri di pinggiran kali Bengawan Solo, dan layaknya situs-situs kepurbakalaan yang ada di tanah air memang cenderung di pinggiran sungai. Seperti halnya situs Sangiran atau situs Sambung Macan Sragen juga di Bantaran Sungai Bengawan Solo. 



 Di sebelah Barat Daya di halaman museum terdapat bangunan berupa monumen yang didirikan oleh Eugene Dubois yang pertama kali menemukan situs ini. Di monumen itu dituliskan angka tahun pertama kali penemuan fosil manusia purba yang diberi nama Pithethropus Erectus di samping manusia purba di dalam museum sendiri juga banyak ditemukan berbagai macam fosil binatang purba, yang paling terkenal adalah ditemukan gading gajah purba yang sangat besar jika dibandingkan dengan ukuran gading gajah biasa. Manusia purba ini diperkirakan berada pada zaman pleistosin tengah atau satu juta tahun yang lalu.

Untuk melestarikan dan mengenalkan ke public terutama generasi penerus,  Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda  dan Olah Raga  Kabupaten Ngawi di setiap hari minggu mengadakan pagelaran Wayang Kulit Dalang cilik  di Aula Pendopo Museum Trinil tersebut.




Minggu (13/10/2013) media ini menelusuri lebih detail semua kawasan museum Trinil , mulai dari luar dan dalam lokasi museum tersebut  memang sangat potensi serta strategis dan perlu pembenahan serta pelebaran wilyahnya baik dari tempat parkir, di tambah arena bermain anak-anak, mungkin bisa di adakan kebun binatang serta stan-stan makanan khas Ngawi ataupun produk-produk asli buatan Ngawi.

Menengok lebih  dalam Museum  Trinil tersebut media ini sangat tercengang dengan kondisi plafon atapnya yang mulai rapuh serta banyak yang sudah jebol sangat membahayakan baik pengunjung maupun fosil-fosil di bawahnya, yang perlu di waspadai jika musim hujan tiba kalau sampai bocor gentengnya. Sangat di harapkan dari Dinas terkait untuk memperhatikan masalah ini jangan sampai hal-hal yang tidak di inginkan terjadi apalagi belakangan ini maraknya pencurian benda-benda purbakala di Museum.

Untuk menjaga dan melestarikan cagar budaya Nasional ini butuh peran serta semua lapisan masyarakat bukan hanya dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga terkait kebersihan, keamanan serta keramah tamahan warga Ngawi yang menjadi ciri khasnya yang selalu  menjunjung tinggi nilai kebersamaan kegotong royongan. (Byaz)
Share this article :

Posting Komentar

 
Penerbit : PT CAKRA BUANA RAYA, Akta Nomor :Kep.Kemenkumham RI No : AHU-0067169.AH.01.09 TH 2009
Copyright © 2011. Surya Citra News.Com - All Rights Reserved
Template MAS TEMPLATE Website Created by BSDJ TV
Proudly powered by Byaz Surya Djagad