Suryajagad.com -. Kebiasaan sehat dalam
adab makan Islam seharusnya ditiru oleh kita semua dan metode tersebut sudah dilakukan semenjak zaman Rosullaah dan kita mayoritas lupa serta susah dalam pelaksanaanya.
“Sumber dari segala obat adalah menjaga makanan, 1/3 perut untuk makanan, 1/3nya lagi untuk minuman, dan 1/3 sisanya
untuk udara”.
Kita mungkin sudah akrab dengan diet anjuran Rasul yang
satu ini. Bisa jadi kita lakukan, atau kita abaikan. Namun sudah tahukah
kita, kalau berbagai penelitian masa kini menemukan bahwa diet tersebut
dapat memperpanjang umur seseorang?
Pada masa Rasulullah, ada seorang tabib yang dikirim dari Mesir ke
Madinah sebagai tanda persahabatan. Namun delapan bulan kemudian, tabib
ini akhirnya pulang lagi ke Mesir. Bukan karena ia tidak betah justru ia
sangat akrab dan dikenal baik oleh masyarakat di Madinah melainkan
karena selama delapan bulan ia bertugas di Madinah tak ada satupun orang
sakit yang datang untuk berobat ke tempat prakteknya.
Sedangkan di
Mesir, jasanya mungkin lebih dibutuhkan. Sebelum pulang, tabib ini
berpamitan kepada Rasulullah dan bertanya pada beliau apa rahasia umat
Rasulullah selalu terlihat sehat dan tak pernah sakit. Maka Rasulullah
menjawab “kami adalah umat yang tidak makan sebelum lapar dan berhenti
sebelum kenyang”.
Mungkin kita ingat kalau Rasulullah SAW pernah bersabda pula dalam riwayat lain :
“Tidaklah sekali-sekali manusia memenuhi sebuah wadah pun yang lebih
berbahaya dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan
untuk menegakkan tubuhnya. Jika ia harus mengisinya, maka sepertiga
(bagian lambung) untuk makanannya, sepertiga lagi untuk minumannya, dan
sepertiga lagi untuk nafasnya (udara)” (Hadits Riwayat Tirmidzi,
berpredikat shahih)
14 abad setelah hadits-hadits tersebut keluar, kini
penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa diet ala Rasul tersebut dapat
memperpanjang umur seseorang, disebut juga sebagai diet anti-aging
calorie restriction (diet pembatasan kalori atau diet rendah kalori).
Namun sebenarnya cara makan yang dalam bahasa planet Nibiru disebut
“diet calorie-restriction” ini (bahkan digembar-gemborkan berasal dari
Barat), masih menggunakan dasar diet Islam “berhenti sebelum kenyang”
yang diajarkan Rasulullah.
1. Salah satu pembuktian hadits “cukuplah bagi anak Adam beberapa
suap untuk menegakkan tubuhnya” : bahwa dalam suatu penelitian UCLA
tahun 2005, tikus yang mendapatkan ransum dengan jumlah kalori yang
hanya cukup untuknya bertahan hidup, ternyata hidup lebih panjang dari
tikus yang mendapat ransum dengan porsi dan kalori biasa.
2. Salah satu pembuktian hadits “1/3 untuk makanan, 1/3 untuk air,
dan 1/3 untuk udara” : Pada tahun 2006, Christiaan Leeuwenburgh dari
Institute of Aging Universitas Florida menemukan bahwa mengurangi porsi
makan sebanyak 8% saja dapat mencegah banyak kerusakan organ akibat
penuaan. (Porsi makanan yang dimaksud adalah “porsi makan sampai
kenyang” yang biasa dikonsumsi orang sehari-hari.)
3. Penemuan Kalluri Suba Rao, ahli biologi molekuler (2004) : Makan
sedikit memungkinkan tubuh untuk lebih “berkonsentrasi” memperbaiki
dirinya sendiri, sehingga kegiatan perbaikan DNA, membuang zat-zat
toksin keluar tubuh, dan regenerasi sel-sel rusak dengan sel sehat dapat
berlangsung lebih optimal Sedangkan apabila kita makan banyak melebihi
batasan, maka tubuh akan lebih sibuk dengan kegiatan katabolisme
(menguraikan makanan-makanan itu dalam tubuh) dan “tidak sempat”
memperbaiki dirinya sendiri.
Inilah salah satu pengundang berbagai
penyakit seperti darah tinggi, kolesterol, serta penyakit lainnya yang dapat memperpendek
umur manusia zaman sekarang. (Sumber kisahislami.com)
Posting Komentar