Suryajagad.com - Orang yang pandai adalah yang menghisab
(mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian.
Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta
berangan-angan.
muhasabah (evaluasi diri) dalam
menjalani kehidupan di dunia ini. Karena hidup di dunia merupakan rangkaian
dari sebuah planing dan misi besar seorang hamba, yaitu menggapai keridhoan Dan
dalam menjalankan misi tersebut, seseorang tentunya harus memiliki visi ,
perencanaan , strategi , pelaksanaan dan evaluasi .
mengaitkan evaluasi dengan
kesuksesan, sedangkan kegagalan dengan mengikuti hawa nafsu dan banyak angan. Seorang
muslim tidak seharusnya hanya berwawasan sempit dan terbatas, sekedar pemenuhan
keinginan untuk jangka waktu sesaat.
Namun lebih dari itu, seorang muslim harus
memiliki visi dan planing untuk kehidupannya yang lebih kekal abadi. Karena
orang sukses adalah yang mampu mengatur keinginan singkatnya demi keinginan
jangka panjangnya. Orang bertakwa adalah yang ‘rela’ mengorbankan keinginan
duniawinya, demi tujuan yang lebih mulia, ‘kebahagian kehidupan ukhrawi.
Muhasabah atau evaluasi atas visi
inilah sebagai kunci pertama dari kesuksesan. kunci kesuksesan yang kedua,
yaitu action after evaluation. Artinya setelah evaluasi harus ada aksi
perbaikan. Orang yang lemah’, memiliki
dua ciri mendasar yaitu orang yang mengikuti hawa nafsunya, membiarkan hidupnya
tidak memiliki visi, tidak memiliki planing, tidak ada action dari planingnya,
terlebih-lebih memuhasabahi perjalanan hidupnya. Sedangkan yang kedua adalah
memiliki banyak angan-angan dan khayalan.
Seiring dengan berjalannya waktu
yang tanpa kita sadari terlalu banyak waktu yang terbuang sia-sia. Oleh sebab
itu marilah kita sama-sama untuk muhasanah nafsi ( Introfeksi diri ) menghitung
diri dengan amal yang telah dilakukan. Manusia yang beruntung adalah manusia
yang tahu diri, dan selalu mempersiapkan diri untuk kehidupan kelak yang abadi
di yaumul akhir. ( Byaz )
Redaksi@Suryajagad.Com
Posting Komentar