Suryajagad.com
- Pergantian
Tahun 2014 masih beberapa hari lagi , namun semarak persiapan menyambut pergantian
tahun tersebut sudah begitu heboh. mulai dari para pedagang terompet telah
ramai membanjiri disetiap sudut kota. Seperti halnya yang terjadi di Kabupaten
Ngawi tepatnya di Alun-Alun Merdeka tidak mau ketinggalan, sudah mulai penuh dengan para pedagang.
Mulai dari para pedagang terompet maupun
pedagang makanan serta pedagang-pedagang jenis mainan lainya sudah mulai
berjejer rapi di tengah Alun-Alun Merdeka tesebut. tanggal 1 Januari menjadi
momen khusus dalam memaknai pergantian tahun masehi, yakni dianggap sebagai
waktu berharga untuk dilewatkan, karena hanya terjadi setahun sekali dan pada
saat itu sering di aktualisasikan dengan rangkaian penyambutan yang sangat meriah
penuh dengan warna warni sesuai dengan masing masing individu.
Pengharapan dan doa agar bisa lebih baik dari
tahun sebelumnya menjadi senjata pamungkas dalam memohon kepada Allah, padahal
setiap harinya harus lebih baik dari hari sebelumnya, atau kalau tidak demikian
maka dianggap sebagai manusia yang merugi. Jika makna tahun baru adalah suatu
wujud dalam mengungkapkan perbaikan untuk masa yang akan datang, maka bisa
dilakukan dengan acara dan ritual yang sesederhana mungkin, tidak justru
mengumbar uang untuk dihabiskan demi terciptanya suasana yang penuh kemeriahan.
Kedok perayaan penyambutan tahun baru masehi
adalah cermin perilaku yang royal misal dengan membeli menyediakan barang
barang yang bisa dikatakan tidak berguna dan akan menjadi sampah yang mengotori
keindahan kota,belum lagi pemborosan konsumsi bahan bakar yang tentu akan
meningkat menyebabkan polusi udara tak dapat dihindari akibat dari konvoi
kendaraan yang sering terjadi pada malam tahun baru.
Disadari
atau tidak disekeliling kita masih banyak orang yang kurang mampu,jangankan
untuk membeli terompet,kembang api,petasan ataupun perlengkapan perayaan tahun
baru untuk makan sehari hari saja bagi mereka sangatlah sulit. dan rangkaian
perayaan yang sering terjadi sudah kebablasan.
Merayakan
tahun baru siapapun orang berhak merayakan malahan diwajibkan merayakan tahun
baru dengan cara bersyukur pada Allah ta’ala karena telah diberi umur lebih
panjang untuk hidup di tahun berikutnya. Tetapi budaya yang dilakukan oleh
kebanyakan orang selama ini, sepertinya kurang tepat dilakukan.( Byaz )
Redaksi@Suryajagad.Com
Redaksi@Suryajagad.Com
Posting Komentar