Ngawi-
Peringatan hari sumpah pemuda Pada 28 Oktober 2013 hari ini di lakukan di
seluruh wilayah Indonesia tidak ketinggalan di wilayah kabupaten Ngawi
menggelar upacara upacara di halaman pendopo wedya graha, diikuti
korpri, satpol pp, dishub, polres, kodim, armed, pemuda pancasila, osis,
dan mahasiswa. Dalam acara peringatan hari sumpah pemuda tersebut Bupati Ngawi Ir. Budi
Sulistiyono menyerahkan penghargaan ke empat pemuda berprestasi di Ngawi salah
satunya pilar persepakbolaan Nasional usia 19 tahun Sahrul Kurniawan.
Saat upacara berlangsung nampak di langit atraksi 6 Paralayang
motor tampil memukau berputar-putar, melayang menghiasi langit kota Ngawi. Atraksi Paralayang tersebut mendapat perhatian khusus dari
semua warga masyarakat. Serta tidak kalah menariknya lagi atraksi lomba
Drum Band se Kabupaten Ngawi.
Saat ini bukan lagi para pejuang kemerdekaan dan
pembela tanah air yang menjadi panutan, tapi para pemuda khususnya remaja lebih
gandrung mengidolakan artis penyanyi korea. Mereka akan menjerit histeris saat
pujaannya tampil dalam sebuah konser yang mereka lihat dengan harga tiket yang
tidak murah, bahkan mereka rela antri berjam-jam demi mendapatkan sebuah tiket
konser tersebut . Tapi ketika ditanya siapa itu bung Tomo sedikit sekali
diantara mereka yang mengetahui sejarahnya.
Untuk menumbuhkan
rasa nasionalisme pada pemuda
saat ini, dari Gerakan Pemuda Ansor dan
Banser se Kabupaten Ngawi yang tersebar di 19 Kecamatan ada 2500
personil namun hanya 1000 personil yang di kerahkan dalam aksi damai
yang berlangsung pada Senin (28/10/2013) di depan pendopo widya graha.
Bersamaan itu pula dari Pemkab Ngawi menggelar acara lomba
drum band di alun-alun sebelah barat
depan Masjid Baiturrahman.
Setelah melakukan orasi di depan kantor Pemkab Ngawi, Rombongan aksi damai tersebut bergeser di depan semua kantor dinas pemerintahan, tempat-tempat hiburan malam untuk melakukan orasi dan di akhiri dengan gerakan menanam pohon di area Ngawi Hijau sebelah barat Terminal Kerto Negoro.
Saat media ini mewancarai kordinator aksi damai sekaligus ketua GP ansor Ngawi Mahsun Fuad M.Ag menjelaskan , “ Beberapa tahun yang lalu masih sering kita dengar kiprah pemuda melalui wadah seperti karang taruna, remaja masjid, bahkan organisasi sekaliber KNPI yang menjadi corong aspirasi para pemuda untuk menyampaikan pendapatnya. Saat ini gaung dari organisasi pemuda tersebut nyaris tak terdengar, jarang sekali acara-acara televisi yang menayangkan kreatifitas pemuda dalam hal-hal yang mendidik. Justru yang menjamur saat ini adalah acara hiburan dan entertainment, konser musik baik artis lokal maupun mancanegara yang jauh dari nilai-nilai edukasi tetapi hanya kesenangan dan hura-hura yang didapatkan.
Setelah melakukan orasi di depan kantor Pemkab Ngawi, Rombongan aksi damai tersebut bergeser di depan semua kantor dinas pemerintahan, tempat-tempat hiburan malam untuk melakukan orasi dan di akhiri dengan gerakan menanam pohon di area Ngawi Hijau sebelah barat Terminal Kerto Negoro.
Saat media ini mewancarai kordinator aksi damai sekaligus ketua GP ansor Ngawi Mahsun Fuad M.Ag menjelaskan , “ Beberapa tahun yang lalu masih sering kita dengar kiprah pemuda melalui wadah seperti karang taruna, remaja masjid, bahkan organisasi sekaliber KNPI yang menjadi corong aspirasi para pemuda untuk menyampaikan pendapatnya. Saat ini gaung dari organisasi pemuda tersebut nyaris tak terdengar, jarang sekali acara-acara televisi yang menayangkan kreatifitas pemuda dalam hal-hal yang mendidik. Justru yang menjamur saat ini adalah acara hiburan dan entertainment, konser musik baik artis lokal maupun mancanegara yang jauh dari nilai-nilai edukasi tetapi hanya kesenangan dan hura-hura yang didapatkan.
Belakangan
malah kelakuan remaja sudah menjurus kepada hal-hal yang negatif seperti
penggunaan narkoba, kecelakaan lalu lintas yang dilakukan oleh remaja, tawuran
pelajar, geng motor, bahkan yang sangat miris adalah sek bebas yang
dipertontonkan melalui dunia maya. Bila hal ini tidak segera diantisipasi maka
beberapa tahun kedepan kita akan kehilangan pemimpin bangsa yang berkualitas,
akan ada lost generation akan membuat ketimpangan dalam perjalanan sejarah
bangsa ini “ , Tandasnya.
Momen peringatan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
2013 ini kiranya bisa dijadikan tonggak
untuk kembali membangkitkan rasa nasionalisme kebangsaan bagi pemuda. Untuk
itu diperlukan intervensi pemerintah yang lebih intensif khususnya dalam hal
penyediaan wadah pembinaan bagi generasi muda, tentunya disamping wadah yang
disediakan juga diperlukan sosialisasi kepada generasi muda agar sarana yang
disediakan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Memang untuk merubah sudut pandang generasi muda
agar kembali memiliki rasa kebangsaan yang tinggi tidak bisa dilakukan secara
drastis, perlu pendekatan, sosialisasi dan sarana yang memadai sebagai
tahapan proses merubah paradigma ini. Disamping pembinaan secara eksternal
melalui wadah-wadah organisasi yang dilakukan pemerintah, diperlukan juga
pembinaan secara internal dalam rumah tangga.
Peran orangtua dalam mendidik anak-anaknya sangat
membawa pengaruh pada prilaku anak, penanaman pendidikan agama juga dapat
membentengi sang anak dari hal-hal yang akan menjerumuskannya ke jurang
kehancuran. Dengan pendidikan agama dan akhlak yang baik maka remaja dapat
memfilter mana hal yang boleh dan mana yang tidak boleh untuk dilakukan,
sehingga dengan sendirinya mereka akan tumbuh dan berkembang pada jalur yang
positif. Disamping itu peran serta masyarakan dalam menjaga kondisi yang aman
dan kondusif sebagai sarana berkreatifitas para remaja juga sangat dibutuhkan.(Byaz)
Posting Komentar