Ngawi-Selasa (22/10/2013.) Wakil Menteri Pertanian Dr. Rusman Heriawan didampingi
wabup Ngawi Ony Anwar hari ini (11.30 WIB) melakukan panen bibit padi hibrida
di desa Ngompro,kec. Pangkur, Ngawi. Padi hibrida ini nantinya akan dijadikan
proyek besar untuk ketersediaan bibit unggul varietas baru Hibrida Sembada.
Dalam jumpa persnya wamentan memaparkan tentang disiplin petani dalam bercocok
tanam terutama penanggulangan dini terhadap OPT (organisme pengganggu
tumbuhan) wereng, tikus,dan jenis hama padi lainya “ Disamping itu dinas terkait juga memberikan
penyuluhan, pemerintah memberikan bantuan namun sifatnya dibelakang bukan
didepan”,ujarnya.
Obat-obatan membantu namun kewaspadaan petani paling utama. Seperti
diketahui, pemerintah menggenjot terus terhadap target panen padi dengan
terobosan-terobosannya. Namun ditingkat petani terjadi ketimpangan terhadap
berbagai hal terkait produksi padi diantaranya; Benih diperoleh dengan harga
mahal,padahal pemerintah dalam hal ini punya kepentingan selain produksi pangan
dalam negeri tetap surplus juga kesejahteraan petani tetap tercapai di harapkan
ada program hibah terutama benih padi unggul.
Di musim kemarau para petani padi diseluruh Ngawi kesulitan akan air sebagai
media utama tumbuhnya padi yang sehat dan berkualitas. Program P2T tidak
seluruhnya bisa menjangkau titik-titik lumbung penggarap sawah. Di Kecamatan
Kwadungan sebagai contohnya, petani mengeduk sumur air tanah hingga kedalaman 5
s./d 6 meter. Semestinya para pihak terkait mulai berpikir bagaimana
mempermudah petani dalam hal pengairan. Belum lagi ongkos bahan bakar solar
ikut naik. Semakin memperberat petani. Pupuk, obat-obatan, semua merupakan
beban petani yang semakin tahun semakin berat disangga. Anomali cuaca ikut
andil terhadap bervariasinya hama.
Sudah saatnya untuk berfikir tidak meng-eksploitasi alam secara berlebihan.
Zat kimia yng begitu banyak telah membuat tanah tidak subur, air terpolusi,
udara semakin panas dan tidak sehat. Back to nature, kembali kealam dengan
konsep pertanian ekologis selaras alam. Belum lagi beras yang dihasilkan
tentunya mengandung zat kimia beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Ketika
musim panen tiba kecenderungan harga padi anjlok. Permainan para tengkulak memperlakukan
harga seenaknya sudah saatnya mendapatkan perhatin serius dari pemerintah.
Menurut Saifur Anam selaku penggiat Alam dan Budaya dalam ELC (Edelweiss Lawu Centre) NGO yang konsern terhadap kelestarian alam dan lingkungan
mengatakan, ” Saatnya para pihak pemangku kepentingan di Ngawi melihat penurunan
kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh perilaku kurang peduli terhadap
lingkungan”. “ Mari bersama-sama secara partisipatif melakukan aksi nyata wujud
kepedulian terhadap lingkungan”, imbuhnya. Alam ini ciptaan Tuhan diperuntukkan
bagi manusia dan makhluk yang lain, namun perilaku kita cenderung eksploitatif
sepuas-puasnya terhadap lingkungan sementara imbal balik terhadap konservasi
air, tanah, dan udara terbilang tidak ada.
Kekeringan hingga krisis air bersih, musim hujan
hingga kebanjiran, suhu udara panas yang ekstrim, hama tanaman yng semakin
meningkatkan dosis obat kimia adalah salah satu contoh perilaku tidak peduli
terhadap kelestarian alam dan lingkungan. “ Pelestarian lingkungan,alam tempat kita tinggal tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri secara parsial
melainkan kolaborasi berbagai pihak,” lanjut Anam begitu dia biasa disapa.
Posting Komentar