Suryajagad.com Tuban - Bengawan Solo yang airnya mulai
menguap semenjak hari minggu yang lalu kini menjadi semakin luas, bukan hanya
gedung sekolah dan rumah warga yang tergenang luuapan Bengawan Solo tapi ribuan
hektar sawah juga tergenang.Sawah-sawah penduduk yang tadinya saat sebelum
banjr datang tampak seperti hamparan permadani hijau kekuningan kini berubah
menjadi lautan air.
Banjir Bengawan Solo yang menutup
jalan desa dari Desa Ngadirero menuju ke Desa Rengel, dari Desa Kanorejo menuju
ke Desa Rengel membuat para warga yang ingin menuju ke Desa Rengel harus
menggunakan perahu.
Perahu menjadi sarana transportasi
saat banjir seperti saat ini.Menurut Ibu Masrinah salah seorang penumpang
perahu yang berasal dari Dusun Garon Desa Kanorejo Kecamatan Rengel sekali naik
perahu bagi orang umum sekitar 10 ribu rupiah, sedang menurut Elly seorang
mahasiswa yang juga tinggal di Desa Kanorejo sekali naik perahu sekitar 4 ribu
rupiah.
“ Harus mengeluarkan banyak biaya
untuk berangkat ke kampus ,dan warga-warga lainnya juga mengeluhkan masalah ini
,namun harus bagaimana lagi keadaan banjir,” Keluh Elly.
Sementara itu banjir yang berasal
dari gunung yang terjadi pada hari selasa lalu, (17/12/2013) yang lalu membuat
jalan utama yang berada di depan pasar Rengel menjadi macet karena banjir
gunung menyisakan endapan lumpur yang membuat jalan menjadi licin, bukan hanya
itu saja akibat dari banjir gunung membuat tersebut, pemakaman Njurang yang
terletak di sebelah utara pasar Rengel terendam banjir malah salah mayat di
kabarkan hilang karena hanyut terbawa air banjir.
Banjir Bengawan Solo itu juga menelan
korban jiwa seorang anak perempuan yang berusia sekitar 3 tahun, Korban berasal
dari Desa Semanding Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. (Any)
Redaksi@Suryajagad.Com
Redaksi@Suryajagad.Com
Posting Komentar