TKI Yang Menunggu Pemulangan Ke Tanah Air Kloter Pertama |
Suryajagad.com - Hujan
batu di negara sendiri lebih baik daripada hujan emas di negara orang. Inilah nasib TKI di Arab Saudi memang sungguh
malang. Sudah ketakutan akan dirazia, mereka juga terkena tipu perusahaan di
Jeddah, Arab Saudi. Ribuan WNI itu dijanjikan pekerjaan hanya dengan bermodal
surat perjalanan laksana paspor (SPLP). Mereka juga diminta menyetor ribuan
riyal Saudi.
Menurut
rilisan informasi dari sayangi.com Direktur
Perlindungan WNI Tatang Razak menjelaskan bahwa Sangat disayangkan kerja
keras Perwakilan RI yang dibantu tim dari pusat tersebut terganggu oleh ulah
orang-orang yang tidak bertanggungjawab. akhir masa amnesti, ( 03/11/2013 )
yang lalu banyak WNI Overstayers yang mengadu ke Perwakilan RI dan tim
perbantuan karena tertipu. Penipuan terhadap WNI Overstayers tersebut dilakukan
baik oleh individu maupun perusahaan yang beroperasi di Jeddah.
TKI Yang Terlantar Tinggal Di Kolong Jembatan Jedah |
Anggota Komisi I DPR RI Sabtu
( 07/12/13 ) kemaren meninjau proses pemulangan warga negara Indonesia (WNI)
yang melebihi izin tinggal (overstay) di Arab Saudi dengan mengunjungi rumah
detensi imigrasi Tahril di Sumaysi, Jeddah.
Rombongan anggota Komisi I DPR RI yang diketuai Guntur Sasono dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) bersama Syafan B Sampurno Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, dan Syaifullah Tamilah Fraksi Fraksi Partai Persatuan Pembangunan meninjau langsung proses program amnesti yang diberikan pemerintah Arab Saudi. Dalam kesempatan tersebut, Guntur beserta rombongan mendapatkan kesempatan bertemu dengan sejumlah WNI wanita yang berada di rumah detensi tersebut.
Konsultan Jenderal RI untuk Jeddah Dharmakirty Syailendra Putra, anggota rombongan Komisi I ini juga mempertanyakan kinerja staf Konsulat Jenderal RI (KJRI) sebagai perwakilan pemerintah RI di Jeddah, Arab Saudi. "Apakah banyak kendala yang dihadapi dalam usaha pemulangan ini?," tanya Guntur di rumah detensi imigrasi Tarhil, Jeddah, Sabtu (7/12) kemaren seperti dilansir kantor berita Antara.
Menurut Dharma, semua usaha repatriasi para WNI overstay sudah semaksimal mungkin dengan mengerahkan sejumlah staf KJRI di sejumlah titik berkumpul seperti di rumah detensi imigrasi Tarhil di Sumaisy, Jeddah dan bekas kantor imigrasi di bandara lama Jeddah, Mator Qodim.
Dharma juga menyatakan bahwa dalam proses pemulangan para WNI overstay ini pihaknya juga menghadapi beberapa kendala seperti proses pemutihan sebelum pemulangan yang masih banyak terdapat kesalahan administrasi.
Hingga saat ini, jumlah WNI
overstay yang masih berada di rumah detensi imigrasi Tarhil masih berjumlah
4.967 orang. Pemulangan WNI overstayer tersebut sejalan dengan komitmen
otoritas Arab Saudi, yang menyatakan terhitung sejak tanggal 1 Desember 2013,
pihaknya akan menyediakan 16 pesawat khusus Saudia Airlines yang akan
memulangkan WNI overstayers yang saat ini berada di Penampungan Imigrasi
Shumaysi, dengan jumlah kurang lebih 7.200 orang.
Sesuai dengan kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi, maka fokus pemulangan WNI overstayers yang telah berjalan selama ini adalah WNI overstay penghuni Penampungan Imigrasi Shumaysi. Sementara pihak otoritas Arab Saudi juga telah membuka proses pemulangan secara mandiri bagi para overstay termasuk WNI overstayers yang masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan visa Umroh dan Haji.
Tim KJRI Jeddah hingga saat ini terus melakukan pendampingan bagi proses pemulangan para WNI Overstay eks Haji dan Umroh. Sebelumnya pihak Imigrasi Arab Saudi juga telah mengeluarkan kebijakan baru bagi para overstay termasuk WNI yang masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan visa Umroh/Haji.
Para WNI overstay yang menggunakan visa umrah/haji itu bisa langsung mengurus exit permit/izin meninggalkan Arab Saudi di Imigrasi Shumaysi tanpa harus terlebih dahulu melalui proses penampungan di Tarhil Shumaysi. Setelah mendapatkan exit permit, mereka diminta untuk dapat segera meninggalkan Arab Saudi atas biaya sendiri.( Sumber )
Sesuai dengan kebijakan yang diberlakukan oleh Pemerintah Arab Saudi, maka fokus pemulangan WNI overstayers yang telah berjalan selama ini adalah WNI overstay penghuni Penampungan Imigrasi Shumaysi. Sementara pihak otoritas Arab Saudi juga telah membuka proses pemulangan secara mandiri bagi para overstay termasuk WNI overstayers yang masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan visa Umroh dan Haji.
Tim KJRI Jeddah hingga saat ini terus melakukan pendampingan bagi proses pemulangan para WNI Overstay eks Haji dan Umroh. Sebelumnya pihak Imigrasi Arab Saudi juga telah mengeluarkan kebijakan baru bagi para overstay termasuk WNI yang masuk ke Arab Saudi dengan menggunakan visa Umroh/Haji.
Para WNI overstay yang menggunakan visa umrah/haji itu bisa langsung mengurus exit permit/izin meninggalkan Arab Saudi di Imigrasi Shumaysi tanpa harus terlebih dahulu melalui proses penampungan di Tarhil Shumaysi. Setelah mendapatkan exit permit, mereka diminta untuk dapat segera meninggalkan Arab Saudi atas biaya sendiri.( Sumber )
Redaksi@Suryajagad.Com
Posting Komentar