Suryajagad.com
- Awal tahun ini rakyat dikejutkan oleh dua fenomena yang bisa diibaratkan
sebagai madu dan racun. diresmikan bersamaan pada 1 Januari 2014, Badan
Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) bagaikan madu yang bias membantu dari segi
kesehatan masyarakat, Namun kenaikan harga elpiji (LPG) yang mencapai 70
persen untuk tabung 12 kg meracuni anggaran rumah tangga masyarakat.
Seperti rilisan dari Trinunnews.com dijelaskan, dampak
kenaikan harga gas elpiji 12 kg mencapai 30-40 persen membuat masyarakat
menjadi beralih menggunakan gas elpiji 3 kg. Dengan kenaikan sebesar itu, maka
Pertamina menjual gas 12 kg ke agen penjual dengan harga Rp 117.708 per
tabungnya. Padahal, sebelumnya, harga gas 12 kg hanya sebesar Rp 70.200 per tabungnya.
Tapi kenyataannya, masyarakat banyak yang
mengeluhkan harga yang dijual eceran ke masyarakat oleh pengecer jauh dari
harga yang ditetapkan Pertamina. Bahkan, harga jual dari satu daerah dengan
daerah lainnya bisa berbeda.
Dalam kutipan Merdeka.com Wakil Presiden Boediono
menggelar rapat koordinasi (Rakor) membahas kenaikan harga elpiji non subsidi
12 Kg, digelar selama 3 jam di Istana Wakil Presiden, Sabtu (04/01/2014). Namun, Wakil
Presiden Boediono tidak memaparkan hasil rapat atau sikap pemerintah atas
kebijakan Pertamina menaikkan harga gas elpiji 12 kg.
Wakil Presiden Boediono hanya menyampaikan bahwa hasil rapatnya
selama 3 jam tadi akan segera dibawa ke meja presiden.
"Kita menyimpulkan sesuatu laporan yang kita
laporkan ke pak presiden apa yang dibahas. Dilaporkan besok, barangkali ada
penjelasan dari pertemuan itu. Besok ada semacam pembahasan bapak Presiden dan
menteri-menteri terkait dan Dirut," ujar Boediono saat konferensi pers di
Istana Wapres.
Mantan Gubernur BI ini mengaku, rapat tadi
membahas detail kebijakan yang baru diumumkan Pertamina soal kenaikan elpiji
non subsidi 12 Kg. Termasuk soal pasokan gas di masyarakat. " Laporan-laporan
di lapangan beberapa pandangan dari masyarakat, mengecek aspek-aspek yang lain
dari segi pandangan para menteri," Jelasnya.
Pemerintah meminta agar pasokan gas elpiji 12 Kg
tetap tersedia dan tidak mengalami kelangkaan. " Kita coba amankan suplai
di lapangan agar tidak ada kekurangan-kekurangan. Akan kita amankan
kebutuhannya. Apa yang dibahas akan kita simpulkan dan kita analisa pada rapat
besok bersama Presiden," Tegasnya. ( Sumber
)
Redaksi@Suryajagad.Com
Redaksi@Suryajagad.Com
Posting Komentar