Suryajagad.com
Hong Kong - Susahnya mencari lapangan kerja dan mahalnya biaya pendidikan di
Indonesia, membuat banyak perempuan di Indonesia, terutama di daerah pedesaan
yang putus sekolah dan menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) ke luar negeri. Hong
Kong adalah salah satu negara tujuan TKW-PRT Indonesia yang sangat melindungi
hak-hak para pekerja asingnya.
Selain adanya jaminan hukum
yang jelas tentang hak-hak mereka sebagai pembantu rumah tangga di Hong Kong,
mereka juga mempunyai kebebasan untuk berorganisasi dan untuk mengembangkan
kehidupan rohani mereka. Banyak organisasi TKW Indonesia di Hong Kong,
diantaranya yang paling menonjol adalah BMI (Buruh Migran Indonesia) atau
Indonesian Migrant Worker Union (IMWU) dan ATKI (Asosiasi Tenaga Kerja
Indonsia). Kedua organisasi inilah yang sering memperjuangkan hak-hak TKW
Indonesia di Hong Kong, me- nyangkut masalah kenaikan gaji, kontrak kerja,
agency fee.
Para TKW Indonesia yang ada di
Hong Kong juga mempunyai banyak waktu luang untuk beribadah dan mengembangkan
kegiatan kerohanian mereka. Ada banyak oraganisasi keagamaan yang didirikan
oleh para TKW salah satunya Majelis Taklim yang diberi nama “BUSTANUL ULUM”
(taman ilmu)."Silahakan tonton video kegiatan Pahlawan Devisa (
KLIK DI SINI )
Majelis Taklim “ BUSTANUL ULUM “ yang mempunyai pengurus
aktif sekitar 20 orang serta jamaah yang dibilang sudah sangat banyak selalu
mengadakan acara rutinan disetiap liburan. Melany TKW asal Banyuwangi salah satu anggota majelis tersebut
menghubungi media ini via akun jejaring sosial whatsaap menjelaskan semua
kegiatan Majelisnya.
“ Secara rutin Majelis “BUSTANUL ULUM” tiap liburan atau hari
minggu mengadakan acara ,Tahlil,pembelajaran Iqro dasar juz ama,membaca AL QUR
AN secara murotal bersama,bimbingan hafalan AL QUR AN serta kegiatan
penggalangan dana sosial DOMPET DHUAFA,”tutur Melany TKW asal Banyuwangi
tersebut.
Ditambahkan lagi,dalam mengadakan gelaran acara rutinan
pengajian tersebut dalam 1 bulan majelis kami mendapat jatah bimbingan Ustadz
dari Dompet Dhuafa dan pada hari minggu (09/02/2014) Ustadz
Syahnada Jaya syaifullah dari Jakarta yang dikirim. Kami mengadakan acara
rutinan di Tuen Mun Park (Tuen Mun KCR Station Exit B) bertepatan dengan 7 hari
wafatnya kakek Lina dan jamaah Majelis BUSTANUL ULUM diminta untuk turut serta mendoakan al marhum ,” jelasnya.
Diantara kesibukan dan penatnya pekerjaan para pahlawan
devisa berusaha untuk terus berkarya serta menambah ilmu dan kegiatan
pembelajaran kewirausahaan,berharap saat pulang kembali ke Indonesia bukan saja
mendapatkan modal materi namun juga mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat. (Byaz)
SILAHKAN SAKSIKAN TAYANGAN VIDEO KEGIATAN MAJELIS BUSTANUL ULUM
( KLIK DI SINI )
SILAHKAN SAKSIKAN TAYANGAN VIDEO KEGIATAN MAJELIS BUSTANUL ULUM
( KLIK DI SINI )
Posting Komentar