Suryajagad.com - Setelah
Australia melakukan provokasi di laut selatan Indonesia dalam rangka
menghalau pencari suaka, kini Singapura melakukan hal yang sama dengan
melakukan “Show of Force” angkatan udara-nya dilangit Pulau Batam.
Singapura mungkin jengkel, TNI-AL tetap bersikeras menamai sebuah
Korvet Ragam Class dengan nama KRI Usman-Harun. Usman-Harun merupakan
dua orang marinir asal Indonesia yang dihukum gantung di Singapura
karena dituduh melakukan pengeboman di Singapura pada era Operasi
Dwikora tahun 1965. Tapi, di Indonesia Usman - Harun di anggap Pahlawan
Nasional.
Seperti diberitakan Tribunnews.com, Jumat (7/2/2014), sekitar pukul 14.30 WIB sebuah pesawat tempur Singapura yang diperkirakan jenis F-16 terbang rendah diatas langit Batam dengan kecepatan sedang.Menurut saksi mata, saking rendahnya, sisi kanan dan kiri sayap pesawat itupun dapat jelas terlihat, dan selang beberapa detik berikutnya, pesawat serupa menyusul di bagian belakang. Seperti pesawat sebelumnya, sisi kanan dan kiri pesawat tampak kosong alias tak membawa peralatan tempur semisal bom.
Saya
kira, ketegangan Indonesia dengan negara tetangga baik di Utara maupun
selatan akan terus berlanjut. Aktor intelektual yang menyebabkan mulai
memanasnya kawasan ASEAN adalah Australia. Hal ini tidak terlepas
sikap keras kepala Tony Abbot terkait operasi kedaulatan perbatasan
Ausralia. Bahkan untuk memperluas operasi tersebut, Australia berusaha
mendekati Malaysia dengan cara menghibahkan dua buah kapal patroli ke
Angkatan Laut Malaysia. Sudah jelas kemana langkah Australia! Malaysia
dan Singapura sebagai negara persemakmuran akan ditarik ke aliansi
Ausi-AS dalam rangka menghadapi ancaman musuh dari utara Australia,
yakni China dan Indonesia.
Dalam rilisan kompasiana.com dijelaskan langkah yang harus diambil Indonesia adalah harus tegas terhadap
Singapura dan Australia. Beberapa waktu lalu Indonesia telah
mengirimkan KRI Kelas Ahmad Yani dan beberapa KRI lainnya ke perbatasan
laut selatan. Hal yang sama harus dilakukan Indonesia di Utara dengan
memindahkan armada tempur lautnya disekitar selat Malaka. Kemudia
Pangkalan TNI-AU di Pekan Baru, Medan dan Supadio Pontianak yang dihuni
Pesawat Hawk 100/200 harus segera diganti dengan pesawat tempur baru
seperti SU-35. F-16 block 52 Singapura bukan lawan tanding Hawk sebagai
tulang punggung Kohanudnas di bagian Barat Indonesia.
Kemudian Markas Marinir di Pulau Nipah perlu ditempatkan sebuah peluru Kendali atau roket seperti MLRS Altros yang bisa menjangkau Pulau Singapura. Sebenarnya dengan Artileri Medan buatan Prancis saja sudah bisa menjangkau Singapura. Hanya dengan tembakan roket MLRS Marinir atau Artileri dari Batam, Singapura yang wilayahnya se-upil bisa dengan mudah dibumi-hanguskan, apalagi jika dilakukan operasi amphibi dan serangan udara.
Indonesia juga harus segera merealisasikan Kapal Selam Kilo untuk menghadapi Kapal Selam Kelas Collin Australia dan Singapura. Kemudian Personil Paskhas di Batam, Pekan Baru dan Medan perlu dibekali dengan rudal anti pesawat Qian Wei seri 2 dan 3 buatan RRC. Indonesia juga harus memiliki rudal jelajah S-300 dan Yakhont untuk ditempatkan di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Kemudian Markas Marinir di Pulau Nipah perlu ditempatkan sebuah peluru Kendali atau roket seperti MLRS Altros yang bisa menjangkau Pulau Singapura. Sebenarnya dengan Artileri Medan buatan Prancis saja sudah bisa menjangkau Singapura. Hanya dengan tembakan roket MLRS Marinir atau Artileri dari Batam, Singapura yang wilayahnya se-upil bisa dengan mudah dibumi-hanguskan, apalagi jika dilakukan operasi amphibi dan serangan udara.
Indonesia juga harus segera merealisasikan Kapal Selam Kilo untuk menghadapi Kapal Selam Kelas Collin Australia dan Singapura. Kemudian Personil Paskhas di Batam, Pekan Baru dan Medan perlu dibekali dengan rudal anti pesawat Qian Wei seri 2 dan 3 buatan RRC. Indonesia juga harus memiliki rudal jelajah S-300 dan Yakhont untuk ditempatkan di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Jangan main api Singapura dan Australia, kalau bisa Malaysia jangan terjebak politik adu domba Ausralia. Penamaan sebuah KRI dengan nama Pahlawan Nasional adalah hak Indonesia, Singapura tidak boleh intervensi. (Sumber)
Posting Komentar