Suryajagad.com - Sekitar 400 KK warga Dusun Suren dan
Dusun Kebun Waru Desa Pandean, Kecamatan Karangnyar, Kabupaten Ngawi
sejak puluhan tahun lalu hingga sekarang hidup dalam kegelapan karena
dusun mereka belum mendapat aliran listrik.
Dalam rilisan page jejaring sosial facebook NGAWI SATU HATI dijelaskan bahwa berdasarkan data, sebanyak 283 KK tersebar di 5 RT di Dusun Suren, sedangkan sisanya 117 KK di Dusun Kebun Waru. Selama ini, bila malam hari mereka menggunakan lampu senter dan lampu ublik.
Akibatnya, para siswa terpaksa harus belajar di bawah sinar ublik yang bisa membuat mata mereka cepat lelah dan sakit.
Dalam rilisan page jejaring sosial facebook NGAWI SATU HATI dijelaskan bahwa berdasarkan data, sebanyak 283 KK tersebar di 5 RT di Dusun Suren, sedangkan sisanya 117 KK di Dusun Kebun Waru. Selama ini, bila malam hari mereka menggunakan lampu senter dan lampu ublik.
Akibatnya, para siswa terpaksa harus belajar di bawah sinar ublik yang bisa membuat mata mereka cepat lelah dan sakit.
"Setiap hari kalau
belajar ya hanya menggunakan lampu ublik ini. Karena tak ada aliran
listrik di kampung kami," ujar Rio Hadi Putra, siswa SDN 1 Pandean,
Senin (7/4/2014).
Ny Suparmi, warga Dusun Suren, mengungkapkan sudah bertahun-tahun kampungnya tidak mendapat aliran listrik. Padahal, tahun 2007 lalu warga sudah mengajukan permohonan aliran listrik, tetapi belum juga dipenuhi PLN dengan alasan Perhutani melarang ada kabel melintas di kawasan hutan jati tersebut.
Ny Suparmi, warga Dusun Suren, mengungkapkan sudah bertahun-tahun kampungnya tidak mendapat aliran listrik. Padahal, tahun 2007 lalu warga sudah mengajukan permohonan aliran listrik, tetapi belum juga dipenuhi PLN dengan alasan Perhutani melarang ada kabel melintas di kawasan hutan jati tersebut.
"Ada
sekitar 400 KK warga dua
dusun, yang belum bisa menikmati aliran listrik selama
bertahun-tahun.makanya kami tak akan menggunakan hak pilih kami saat
Pileg," ungkapnya.(Sumber)
Posting Komentar