Suryajagad.Com – Wayang kulit
adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang
berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa,
atau Tuhan Yang Maha Esa. Dan untuk melestarikan keberadaan seni budaya Wayang
Kulit agar tidak tergerus oleh budaya-budaya modern di Dusun Sidomulyo Desa Mendiro Kecamatan
Ngrambe kabupaten Ngawi ada seorang perajin namun kehidupannya sangat
memprihatinkan.
Saat media Suryajagad.Net bersama
perwakilan Herox Peduli Ngawi In Taiwan dan organisasi Penggiat Dakwah Rumjase
Hong Kong (24/05/2014) menyambangi kediaman Mbah
Jiman (50) warga desa Mendiro tersebut untuk melihat secara langsung kondisi
maupun prosesi pembuatan Wayang Kulit.
“ Sudah dari dulu saya menekuni usaha pembuatan wayang kulit namun karena keterbatasan permodalan ya begini adanya, disamping itu harga dalam penjualan tidak sesuai dengan jerih payah pembuatannya namun begitu harus bagaimana lagi untuk mencukupi kebutuhan keluarga ya dari hasil membuat wayang,” terang Mbah Jiman sambil melukis Wayang Kulit.
“ Sudah dari dulu saya menekuni usaha pembuatan wayang kulit namun karena keterbatasan permodalan ya begini adanya, disamping itu harga dalam penjualan tidak sesuai dengan jerih payah pembuatannya namun begitu harus bagaimana lagi untuk mencukupi kebutuhan keluarga ya dari hasil membuat wayang,” terang Mbah Jiman sambil melukis Wayang Kulit.
Mbah Jiman ,perajin wayang Kulit
tersebut hidup dengan pas-pasan, untuk mecukupi kebutuhan keluarganya dia harus
mengayuh sepeda ontelnya untuk menjajakan Wayang Kulit hasil lukisannya dari
Desa ke Desa. Untuk satu Wayang Kulit membutuhkan waktu hampir dua hari dalam
pembuatannya dan dalam dia menjajakan hasil karyanya minimal sehari hanya laku
satu hingga dua Wayang dengan harga per satu Wayang hanya Rp. 10,000 tergantung
dari bahan wayangnya.
Dalam kesempatan itu perwakilan Herox
Peduli Ngawi In Taiwan dan Rumjase Hong Kong peduli, memberikan bantuan untuk
permodalan serta untuk kebutuhan sehari-hari. Para pahlawan Devisa yang berada
di taiwan maupun Hong Kong sangat perihatin dengan kondisi dari pelestari
budaya Wayang Kulit tersebut. Berharap dengan tindakan mereka akan dicontoh
pihak-pihak lain, bahwasanya pelestari budaya perlu untuk diperhatikan. (Byaz)
Posting Komentar