Suryajagad.Net – Pemilihan Presiden dan
wakil Presiden sudah diambang pintu, banyak diantara kita kebingungan untuk
menentukan siapa yang akan dipilih. Namun kita harus berpartisipasi dan
bersikap serius dalam memilih pemimpin. Memilih pemimpin berarti memilih sosok
yang akan menjalankan tugas dan amanah kepemimpinan serta mengelola berbagai
kebijakan, yang selanjutnya akan berdampak terhadap kondisi komunitas yang
dipimpinnya, bisa berdampak positif atau negatif. Dampak positif dan negatif
ini bisa berbuah pahala atau dosa karena bermanfaat atau merugikan orang lain.
Sederhananya, memilih pemimpin bisa berdampak
pahala atau beban dosa, karena ada dampak dari pilihan yang dilakukan
tersebut.Tentu ketentuan pahala dan dosa tersebut menurut ukuran Islam yang
menentukan sebuah amal berbuah pahala atau dosa, seperti sengaja dalam memilih
pemimpin yang membahayakan sementara ada pemimpin yang lebih baik, perbuatan
tersebut bisa berbuah dosa begitu seterusnya.
Memang pada prinsipnya pertanggung jawaban berdasarkan kepada perbuatan individu. Namun perbuatan seseorang bisa memberikan pengaruh dan dampak kepada orang lain. Seorang muslim akan berfikir panjang dan tidak akan meremehkan perbuatannya sekecil apapun apa lagi jika perbuatan tersebut memiliki dampak dan pengaruh terhadap orang lain. Karena dampak dan pengaruh ini bisa berupa pahala atau bahkan dosa.
Keseriusan dalam memilih pemimpin merupakan
bentuk riil mengaplikasikan kepedulian terhadap kondisi sosial-masyarakat. Menegakkan
kesaksian ada kalanya memerlukan keberanian dan ketegasan.
Dalam konteks pemilihan pemimpin, secara riil
masih sering ditemukan, seseorang yang memberikan “kesaksian” atau suara, atau
bahkan mendustakan “kesaksiannya” lantaran faktor materi yang diraihnya, tanpa
memikirkan tanggungjawab serta dampak dari perbuatannya tersebut. Lantaran uang
atau janji-janji materi lainnya, idealisme dalam memberikan kesaksian bisa
runtuh. Padahal memberikan kesaksian seringkali dianggap hal remeh, sekali
lagi,bisa berdampak terhadap kondisi sosial masyarakat, bahkan lingkup yang
lebih luas lagi.(Byaz)
Posting Komentar