Suryajagad.Com– Apa yang terjadi dan yang akan terjadi dalam
kehidupan ini semua sudah menjadi kehendak Allah meskipun kita sudah berusaha
semaksimal mungkin untuk menolak sebuah kejadian. Sebut saja Deasy (nama
samaran) gadis manis cantik sholehah tersebut hidup ditengah-tengah keluarga yang saling
mengedepankan rasa kasih sayang dan berprofesi menjadi tenaga medis di salah
satu rumah sakit swasta di Banyuwangi harus rela ususnya dioperasi. Rasa sakit pada usus tersebut sudah lama dirasakan namun selalu diabaikan dan berusaha menyembunyikan
dihadapan orang tuanya.
“ Sebenarnya sudah tahu kalau
rasa sakit di perut itu ada gangguan radang usus namun tidak pernah
terbayangkan kalau separah itu dan harus dioperasi,” terang dokter muda
tersebut.
Ditambahkan,
pada hari Selasa
(06/05/2014) tindakan operasi harus dilakukan sesegera mungkin,
keputusan itu
diambil oleh orang tua, Umi Abi tidak tega mendengar rintihan saat saya
mengerang menjerit kesakitan. Ada momentum yang tidak akan bisa
dilupakan pasca
operasi, ketika kakak kandung yang juga berprofesi menjadi tenaga medis
diluar
kota tiba, dengan berurai air mata, marah, ngomel, menyalahkan. Saat itu
saya
hanya diam dan air mata menetes terus membasahi pipi sambil memandang
wajah
kakak yang juga dibanjiri air mata. Wujud rasa kasih sayang dari seorang
kakak
terhadap adik dengan penuh kekhawatiran,
cemas , panik spontanitas memarahi adiknya yang notabene seorang dokter
sampai
mengabaikan penyakit tersebut ,” jelasnya.
Saat menghubungi media
Suryajagad.net ( 08/06/2014) menuturkan semua kisah perjuangannya untuk melawan
rasa sakit diperut sebelum operasi sampai dengan pasca operasi. Ada hikmah yang
sangat luar biasa diterima pasca opersai tersebut. Namun juga ada rasa kecewa
mendalam dirasakan. Seseorang yang sangat disayangi tidak ada disampingnya.
“ Kecewa marah menangis yang bisa
dilakukan dia orang yang sangat saya sayangi tidak bisa hadir menemani disaat sebelum maupun pasca operasi dengan
dalih kesibukan dan jarak yang jauh. Meskipun begitu perhatiannya tidak lepas dan
untuk menghibur hati berusaha belajar memaklumi keadaanya tapi bagaimanapun tetap kecewa ,”
ungkapnya.
Semua kejadian yang dialami bisa
menjadi pelajaran bahwasanya dalam hidup tidak boleh mengabaikan hal yang
sepele apalagi berkaitan dengan penyakit dan jangan pernah berpikir hidup itu bisa sendiri dan merasa mampu mengatasi semua
permasalahan sendiri. ( Byaz )
Posting Komentar