Suryajagad.Net – Jawahirul Arif Mustofa (3) harus mengalami nasib
yang kurang beruntung, balita tersebut diduga menderita gizi buruk. Kondisi
anak dari pasangan Masrukhin (31) dan Ghorotul Fitriah (27) warga Dusun
Klampisan Desa Munggut Padas Ngawi sangat memperihatinkan. Usia 3 tahun balita
tersebut hanya tergolek dan kemana-mana masih selalu dalam gendongan ibunya.
Menurut penjelasan dari Ghorotul Fitriah ibu balita tersebut Senin (02/06/2014)
ke media suryajagad.net bersama Perwakilan Rumjase Hongkong peduli saat menyambangi
kediamannya untuk memberikan santuanan, bahwasanya saat lahir kandungan baru
usia 7 bulan berat badan bayinya hanya 2.3 kg dan kondisi bibir sumbing.
“ Saat melahirkan usia kandungan saya baru 7 bulan dan berat
badan anak 2,3 kg nga sudah berusaha untuk namun yang membuat kaget kondisi
bibir sumbing ,” jelasnya.
Ditambahkan, pada usia menginjak
satu tahun ada program operasi gratis di Klaten dan saya bawa kesana, namun
operasinya baru bibir untuk rahang belum bisa di operasi, semenjak itu sampai
saat sekarang kondisi pertumbuhan anak sangat lambat, usia 3 tahun belum bisa
apa-apa, kami sekeluarga sudah berusaha untuk berobat namun masih tahap ke
alternatif sebenarnya ingin membawa ke Dokter ahli saraf namun tidak punya
biaya,” ungkap ibu balita tersebut.
Gizi buruk merupakan suatu
keadaan yang dialami seseorang karena kurangnya asupan nutrisi atau jumlah
nutrisi yang ada masih dibawah standar. Beberapa nutrisi yang dimaksud seperti
karbohidrat, protein serta kalori. Salah satu masalah gizi yang paling utama
dan paling sering dialami balita adalah kekurangan energi protein.
Masalah ekonomi yang rendah
merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dialami oleh banyak keluarga.
Dalam mencukupi kebutuhan gizi anak banyak orangtua yang merasa kesulitan,
penyebabnya adalah keadaan ekonomi yang lemah, penghasilan dari pekerjaan
kurang mencukupi dan harga dari bahan makanan yang mahal. Padahal, masa kritis
gizi buruk yang dialami anak terjadi pada usia antara 1 sampai 3 tahun . (Byaz)
Posting Komentar